Selasa, 27 September 2016

energi psikis bab1- ritual



                                                          Halaman 1
Bab 1 : ritual
Tetesan air jatuh perlahan dari atas genting ,sisa hujan deras tadi sore ,
Sepekan lebih bandung telah di guyur  hujan deras ,bercampur dengan gelegar petir yang menghentak disetiap detak jantung ini.
            Satu burung walet melayang tinggi di atas pelataran langit malam hari ini ,ditinggalkan kawanan sebab ia tersesat untuk kembali pulang , tetapi ia tanpa ragu mengepakan sayapnya , seolah olah ada keyakinan tinggi yang begitu kuat, menemani perjalanannya.
Dan kunang-kunang belum Nampak karena dinginnya hawa malam yang menyelimuti, membuat mereka enggan untuk sekedar menerangi perjalanan pulangku.


            Darda pun mengijakan akhir langkah kakinya persis di depan halaman rumah tercinta, pria ber-umur 24 tahun yang sangat jarang sekali tersenyum begitupun untuk tertawa, seolah olah bibirnya yang tipis tertutup oleh wataknya yang beku.
Kepala yang tertunduk lesu sedari pulang dari pekerjaannya, mulai mengangkat tegak lurus ke arah depan, kedua matanya berbinar, garis dibibirnya melebar, kerut dan otot didahinya pun menghilang seperti sengaja bersembunyi.
            Tepat di hadapannya seorang nenek berumur 61 duduk dengan gelisah menunggu sang cucu pulang, rambutnya yang pendek berwarna hitam ter-urai halus, seakan tak Nampak tua di usia lanjutnya, dialah nenek bernama rosa.
            Dengan jaket tebal dan handuk ditangannya ,sang nenek pun mulai berdiri menyambut kepulangan darda sang cucu yang telah ia rawat hampir dua minggu yang lalu, dia rela meluangkan sisa hidupnya demi untuk mengurus kedua cucu dari anaknya yang bernama adila,
            Aku pulang seru darda kepada nenek, tanpa ragu nenek pun tersenyum lebar dan mengiyakannya, di usapkan handuk ke wajah dan rambut darda yang basah karena kehujanan, sadar karena darda tak pernah membawa payung untuk melindungi badannya.
Aku senang saat hujan membasahi badanku, sebab aku ingin semua keraguan dan gelisahku ikut turun sesaat hujan menyentuh tubuhku, petikan darda kepada sang nenek tepat saat hujan pertama turun dari atas langit.
                                                                                               halaman 2

Artikel Terkait

energi psikis bab1- ritual
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email