Selasa, 27 September 2016

novel energi psikis bab1 - ritual




Halaman 4


            Hamper setengah mangkuk nasi habis di santap oleh darda, saking laparnya darda pun lupa untuk mengajak nenek untuk makan bersama, nek ayo makan ? sejak darda pindah kesini darda belum pernah makan bareng nenek! Walaupun di hari libur darda?
Sang nenek tertawa kecil “gak kenapa-napa kok orang nenek udah makan barang yasinta, sebelum kamu pulang bekerja , soalnya yasinta gakpernah mau makan kalo gak di temani nenek” ujar sang nenek.
Yasudah nek, nenek istirahat dulu saja, sisanya biar darda yang beresin!.
“okedeh” sahut nenek dengan seyum lembutnya sembari mengangkat kedua ibu jarinya.
“jangan lupa ya kunci pintu depanya !” sahut nenek yang mulai beranjak pergi menemani yasinta tidur.

            Mangkuk yang semula penuh kini habis tak tersisa, tak ada sebiji pun nasi di atas mangkuknya yang begitu mengkilat seolah belum pernah ia pakai, selesai mengisi perut darda pun mencuci mangkuk yang di pakainya, lalu kembali keruang makan dan menutup sisa lauk yang di masak tadi ke dalam lemari makan.
mungkin semua orang akan bosan jika melihatku seperti ini setiap saat, ujar darda dengan senyuman kecil dan raut wajah yang tidak selaras dengan hati nya,
dialah seorang anak yang rapih dan teratur selayaknya deretan nada yang tersusun indah tetapi tak satupun suara yang keluar dari nada itu karena darda lebih suka melihat ketimbang mendengarkan, entah apa yang ada di fikiran dia seperti sesuatu terjadi di otaknya hingga darda tak sanggup menampung banyak hal untuk didengarkan.

            “Clek clek” suara pintu yang dia kunci dua kali, sebab nenek selalu mengingatkannya akan hal-hal yang terjadi di daerah ini di setiap malam, juga membuatnya ragu untuk sekedar mencari suasana di malam hari.
Seperti biasanya darda menggeser sofa kecil di depan televisi, sebuah alat yang mampu menghibur kesepiannya di tiap malam yang ia habiskan.
“kzkzkz” suara tv tua yang mulai kehabisan tenaga mulai menampilkan kebolehannya, sambil mengangkat satu kakinya ke atas lemari televisi darda pun bersandar dan duduk santai menunggu tayangan favoritnya tiba.
            Iklan demi iklan ia tunggu, tepat pukul 10 malam tayangan favorit yang ia tunggu pun mulai di putar, sebuah acara yang menampilkan banyak film di seluruh dunia yang bisa di tonton secara gratis setiap hari tanpa harus mengantri dan membayar ke bioskop.
Psycho judul film yang ia tonton malam hari ini adalah sebuah tayangan film bergenre slash dan horror, genre film yang ia sukai selama menoton acara ini.
                                                                                                       halaman 5           
           



Artikel Terkait

novel energi psikis bab1 - ritual
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email