Halaman 4
Hamper setengah mangkuk nasi habis di santap oleh darda, saking
laparnya darda pun lupa untuk mengajak nenek untuk makan bersama, nek ayo makan ? sejak darda pindah kesini darda belum pernah makan bareng nenek! Walaupun
di hari libur darda?
Sang nenek tertawa kecil “gak kenapa-napa kok orang nenek udah makan
barang yasinta, sebelum kamu pulang bekerja , soalnya yasinta gakpernah mau
makan kalo gak di temani nenek” ujar sang nenek.
Yasudah nek, nenek istirahat dulu saja, sisanya biar darda yang beresin!.
“okedeh” sahut nenek dengan seyum
lembutnya sembari mengangkat kedua ibu jarinya.
“jangan lupa ya kunci pintu depanya !” sahut nenek yang mulai beranjak pergi menemani yasinta tidur.
Mangkuk yang semula penuh kini habis tak tersisa, tak ada
sebiji pun nasi di atas mangkuknya yang begitu mengkilat seolah belum pernah ia
pakai, selesai mengisi perut darda pun mencuci mangkuk yang di pakainya, lalu kembali
keruang makan dan menutup sisa lauk yang di masak tadi ke dalam lemari makan.
mungkin semua orang akan bosan jika melihatku seperti ini setiap saat, ujar darda dengan
senyuman kecil dan raut wajah yang tidak selaras dengan hati nya,
dialah seorang anak yang
rapih dan teratur selayaknya deretan nada yang tersusun indah tetapi tak
satupun suara yang keluar dari nada itu karena darda lebih suka melihat
ketimbang mendengarkan, entah apa yang ada di fikiran dia seperti sesuatu
terjadi di otaknya hingga darda tak sanggup menampung banyak hal untuk
didengarkan.
“Clek clek” suara pintu yang dia kunci dua kali, sebab
nenek selalu mengingatkannya akan hal-hal yang terjadi di daerah ini di setiap
malam, juga membuatnya ragu untuk sekedar mencari suasana di malam hari.
Seperti biasanya darda
menggeser sofa kecil di depan televisi, sebuah alat yang mampu menghibur
kesepiannya di tiap malam yang ia habiskan.
“kzkzkz” suara tv tua yang
mulai kehabisan tenaga mulai menampilkan kebolehannya, sambil mengangkat satu
kakinya ke atas lemari televisi darda pun bersandar dan duduk santai menunggu
tayangan favoritnya tiba.
Iklan demi iklan ia tunggu, tepat pukul 10 malam tayangan
favorit yang ia tunggu pun mulai di putar, sebuah acara yang menampilkan banyak
film di seluruh dunia yang bisa di tonton secara gratis setiap hari tanpa harus
mengantri dan membayar ke bioskop.
Psycho judul film yang ia tonton
malam hari ini adalah sebuah tayangan film bergenre slash dan horror, genre
film yang ia sukai selama menoton acara ini.
novel energi psikis bab1 - ritual
4/
5
Oleh
denis pea
