Rabu, 28 September 2016

energi psikis chapter 1 bab 2 - lurus

Halaman 10


Bukan karena ramai ataupun karena ingin memasuki restoran itu melainkan karena senyuman para waitress yang membuat dirinya tenang walupun senyuman walaupun senyuman itu benar benar bukan untuk dirinya.

Sepuluh langkah dikanan seberang restoran derra berdiri sebuah rumah opera, sebuah tempat yang bernama glory opera house, darda tak banyak tahu tentang tempat ini karena ia sama sekali tak mempunyai cukup waktu untuk sekedar memasuki tempat tersebut dan darda tak pernah tahu jam ataupun kapan opera house itu dibuka?,

            “ayo cepat, cepat bawa pasiennya ke dalam!!!” teriak beberapa pria yang berada di depan rumah sakit eva, 20 meter di depan opera house berdiri sebuah rumah sakit terkenal dan megah yang pernah darda lihat, hampir setiap hari dirinyamelihat pasien yang dalam keadaan parah harus dirawat di rumah sakit itu, tempat inilah yang membuat darda diberi peringatan oleh managernya karena di anggap bermain saat jam bekerja, sesuatu yang aneh mencoba menarik saya kesana jawaban terakhir darda yang di ungkapkan ke managernya, “karena kamu pasien rumah sakit gila!!! hahaha” seru sang manager tempo hari itu.

            Di sepuluh menit terakhir dua tempat yang juga menarik membuat mata dan hatinya sedikit terhibur, yaitu rocco tempat hewan peliharaan dititipkan, dan bar blues sebuah bar yang tentunya hanya bisa ia lihat saat darda pulang bekerja nanti malam.
            Langkah demi langkah benar-benar darda resapi walaupun gerak kakinya sungguh tak bisa ia atur, entah karena tuntutan pekerjaan atau karena terbiasa.
Sampai di 5 menit terakhir darda harus menunggu beberapa menit karena sebuah kereta besar nan panjang setia melewati jalannya untuk bekerja dan langkah itupun berhenti seketika, walupun sebagian orang menerobos masukuntuk menyeberang tetapi tidak untuk darda, “breeenggg zgzgzgzezgz” kereta api yang melintas dihadapan darda, tanpa ekspresi dia mengikuti pergerakan kereta api yang berjalan cepat.

            Darda pun melangkah kembali, tak ada yang istimewa di sisa perjalanan ke tempat bekerjanya hanya ada sebuah tempat pemakaman umum bernama tanah wetan sebuah pemakaman yang cukup indah dan menarik,
Kalaupu aku mati disini, aku tak pernah mau di makamkan disini!!! Petikan darda saat pertama kali melihat tempat pemakaman itu, tepat di ujung jalan sebuah  perusahaan besar bernama DENNIS CORP terlihat di jelas di hadapannya tempat darda mencari nafkah.


Perjalanan panjang menuju tambang cahaya, tanpa disadari mengorbankan banyak waktu dan fikiran, menit-menit yang darda gunakan tidak pernah berputar melainkan tegak lurus dihadapannya
                                                                                                             halaman 11

Artikel Terkait

energi psikis chapter 1 bab 2 - lurus
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email