Rabu, 28 September 2016

energi psikis chapter 1 bab2 - lurus


Halaman 7

            Selesai berbincang pendek dengan sang adik darda pun berjalan kearah kamar mandi guna mengambil wudhu dan bersiap untuk beribadah, tak ada peraturan di rumah ini tetapi sudah seperti film yang berulang darda pun selalu melihat sang nenek di pinggirnya yang sedang menghangatkan makanan semalam.
Nenek tersenyum pelan di hadapan darda, juga sebuah balasan senyuman kecil yang darda berikan ke pada sang nenek,
            Di ambilnya sarung dan baju koko yang hanya darda pakai pada saat shalat subuh, darda benar benar tak ingin keluh kesah nya melekat di baju sehari harinya lantas dia selalu beribadah menggunakan pakaian yang benar-benar bersih dan suci, gerak demi gerakan dipertunjukan olehnya begitu khusyuk dia melakukannya, gerakan sujud yang ia lakukan lebih lama ketimbang orang lain yang beribadah seolah pertanda bahwa dia memberikan seluruh isi fikirannya kepada sang maha penguasa.
            Ya ALLAH tolong jagalah keluarga hamba yang sangat sederhana ini, ampunkanlah semua kesalahan keluarga hamba, tak ada air mata ataupun getaran pedih di bibirnya dan tak pernah dia membuat doa untuk dirinya sendiri hanya itulah petikan doa darda yang selalu ia katakan disetiap akhir shalatnya.

            Setelah beribadah dan merapikan alat shalatnya, darda bergegas mengganti pakaiannya dan bersiap untuk melakukan pekerjaannya lagi.
“darda ayo sarapan pagi dulu nih!” seru sang nenek,
Selesai mengganti pakaian kerja Darda pun coba memasukan handphone kedalam tasnya, krek krek krek suara tas yang sudah mulai macet, gerakan aneh di dalam tasnya membuat darda penasaran apa yang berada disana, dia mengeluarkan semua alat kerja yang ada didalam tasnya, satu per satu ia keluarkan dari mulai pulpen hingga buku catatan dia keluarkan, hingga akhirnya ia melihat bayangan hitam yag bergerak begitu cepat di tas jinjingnya, seekor laba laba yang cukup besar dan membuat semua orang yang melihat pasti akan ketakutan.
            Tetapi tak ada ekspresi yang menunjukan bahwa ia ketakutan, darda hanya berfikir laba-laba ini jangan sampai menyakiti yasinta dan neneknya.
Darda pun mengangkat tas jinjingnya dan mencoba untuk membawanya keluar rumah, sesaat dia membuka pintu ternyata laba-laba itu meloncat keluar dan menjauhi darda, sontak darda pun berlari coba menangkap laba-laba itu.
Nenek yasinta awas ada laba-laba besar!!! teriak darda ,
Yasinta dan nenek pun kontan berlari ke pinggir lemari televisi, serangga besar itu tak pandai menyembunyikan diri karena badan besarnya itu membuat darda mudah mengejarnya sampai di pojok rumah, diruangan yang belum pernah darda eksplorasi, sebuah ruangan kecil penuh buku peninggalan sang kakek.


            Di Ruangan yang sumpek dan tidak menarik hatinya itu pun darda menemukan serangga besar dibalik buku di rak setinggi dua meter yang sesak  sebab di penuhi ratusan buku tebal, darda pun mengambil satu buku yang menjadi persembunyiannya,
                                                                                                                              halaman 8

Artikel Terkait

energi psikis chapter 1 bab2 - lurus
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email